APLIKASI COUNTER
1. Pendahuluan [kembali]
Pertanian merupakan sektor penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Namun, berbagai tantangan masih sering dihadapi oleh para petani, seperti serangan hama yang merusak tanaman serta pengelolaan penyiraman yang belum optimal. Hama dapat menyerang secara tiba-tiba dan dalam waktu singkat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman, sedangkan penyiraman yang tidak teratur dapat menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan menyebabkan tanaman mati akibat kekurangan atau kelebihan air.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan suatu sistem yang mampu membantu dalam mendeteksi keberadaan hama sekaligus mengatur proses penyiraman tanaman secara lebih terkontrol. Dengan adanya sistem semacam ini, diharapkan pengelolaan lahan pertanian menjadi lebih efisien dan hasil panen dapat meningkat. Pemanfaatan teknologi dalam sistem ini memberikan peluang bagi petani untuk memantau kondisi tanaman secara lebih praktis dan mengambil tindakan pencegahan atau perawatan yang lebih cepat dan tepat.
2. Tujuan [kembali]
- Mengetahui konsep dasar sistem pendeteksi hama dan penyiraman tanaman.
- Mengetahui prinsip kerja dari sistem pendeteksi hama dan penyiraman tanaman.
- Mampu merancang dan menganalisis rangkaian sistem pendeteksi hama dan penyiraman tanaman.
3. Alat dan Bahan [kembali]
ALAT 1. Power Supply1. Daya listrik (Power supply): Ini mengacu pada daya yang diberikan oleh sumber listrik ke peralatan elektronik. Daya ini diukur dalam watt (W). Spesifikasi daya listrik mencakup tegangan input yang diperlukan (misalnya 110V atau 220V AC) dan frekuensi (misalnya 50Hz atau 60Hz).2. Konsumsi daya (Power consumption): Ini adalah jumlah daya yang dikonsumsi oleh peralatan elektronik saat beroperasi. Konsumsi daya juga diukur dalam watt (W) dan umumnya dicantumkan dalam spesifikasi produk. Informasi ini membantu untuk mengetahui berapa banyak daya yang diperlukan oleh peralatan tersebut dan mempengaruhi kebutuhan daya listrik yang dibutuhkan.3. Daya output (Power output): Jika Anda merujuk pada peralatan yang menghasilkan daya, seperti power amplifier atau power bank, spesifikasi power output akan memberikan informasi tentang daya yang dihasilkan oleh perangkat tersebut. Ini juga diukur dalam watt (W) dan mungkin mencakup spesifikasi daya maksimum dan daya kontinu yang dapat dihasilkan.
2. Voltmeter DC1. Rentang pengukuran: Ini mengacu pada rentang tegangan yang dapat diukur oleh voltmeter. Misalnya, voltmeter mungkin memiliki rentang pengukuran antara 0 hingga 10 volt atau 0 hingga 1000 volt2. Akurasi: Ini adalah tingkat ketepatan voltmeter dalam mengukur tegangan. Akurasi biasanya dinyatakan dalam persentase kesalahan maksimum. Sebagai contoh, voltmeter mungkin memiliki akurasi ±1% yang berarti kesalahan maksimum yang mungkin terjadi adalah 1% dari nilai yang diukur.3. Resolusi: Resolusi mengacu pada jumlah digit yang ditampilkan pada voltmeter. Resolusi yang lebih tinggi berarti voltmeter dapat menampilkan angka yang lebih rinci. Sebagai contoh, voltmeter dengan resolusi 3 digit dapat menampilkan angka hingga tiga angka di belakang koma.4. Impedansi input: Ini adalah resistansi internal voltmeter terhadap arus listrik yang melewati alat. Impedansi input yang lebih tinggi pada voltmeter memungkinkan pengukuran tegangan yang lebih akurat tanpa mengganggu sirkuit yang sedang diukur.5. Jenis input: Voltmeter dapat dirancang untuk mengukur tegangan searah (DC) atau tegangan bolak-balik (AC). Beberapa voltmeter juga dapat mengukur kedua jenis tegangan.
3. BatterySpesifikasi :
- Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v- Output voltage: dc 1~35v- Max. Input current: dc 14a- Charging current: 0.1~10a- Discharging current: 0.1~1.0a- Balance current: 1.5a/cell max- Max. Discharging power: 15w- Max. Input current: dc 14a- Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s- Ukuran: 126x115x49mm- Berat: 460gr
BAHAN 1. ResistorSpesifikasi :
Resistance (ohms) : 10K, 500KPower (Watts) : 0.25W, 1/4WTolerance : -+ 5%Packaging : BulkComposition : Carbon FilmTemperature Coefficient : 350 ppm/CLead free status : Lead freeRoHS status : RoHS Compliant
2. Dioda
Spesifikasi :- Package Type : Available in DO-41 & SMD package- Diode TYpe : Silicon rectifier general usage diode- Max repetitive reverse voltage : 1000 volts- Average Fwd Current : 1000 mA- Non-repetitive max Fwd current : 30A- Max power disipation : 3 W- Max storage & operating temperature should be : -55 to +175 Centigrade
3. TransistorSpesifikasi :- Jenis Paket: TO-92- Jenis Transistor: NPN- Arus Kolektor Maks (IC): 100mA- Tegangan Kolektor-Emitor Maks (VCE): 45V- Tegangan Kolektor-Basis Maks (VCB): 50V- Tegangan Basis Emitor Maks (VEBO): 6V- Disipasi Kolektor Maks (Pc): 500 miliWatt- Frekuensi Transisi Maks (ft): 300 MHz- Penguatan Arus DC Minimum & Maksimum (hFE): 110 – 800- Penyimpanan Maks & Suhu Pengoperasian Harus: -65 hingga +150 Celcius
4. RelaySpesifikasi :- Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V- Arus pemicu 70mA- Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V- Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V- Switching maksimum
5. Motor DCSpesifikasi- Standard 130 Type DC motor- Operating Voltage: 4.5V to 9V- Recommended/Rated Voltage: 6V- Current at No load: 70mA (max)- No-load Speed: 9000 rpm- Loaded current: 250mA (approx)- Rated Load: 10g*cm- Motor Size: 27.5mm x 20mm x 15mm- Weight: 17 grams
6. OP-Amp LM741Spesifikasi- Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)- Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau VOO = 0 (nol)- Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)- Karakteristik tidak berubah dengan suhu)- Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
7. Gerbang NOT
8. Encoder IC 74147Konfigurasi :Tabel Kebenaran :
9. Decoder IC 74247
spesifikasi :
10. Seven Segment AnodaSpesifikasi- Available in two modes Common Cathode (CC) and Common Anode (CA)- Available in many different sizes like 9.14mm,14.20mm,20.40mm,38.10mm,57.0mm and 100mm (Commonly used/available size is 14.20mm)y- Available colours: White, Blue, Red, Yellow and Green (Res is commonly used)- Low current operation- Better, brighter and larger display than conventional LCD displays.- Current consumption : 30mA / segment- Peak current : 70mA
11. LEDSpesifikasi- Superior weather resistance- 5mm Round Standard Directivity- UV Resistant Eproxy- Forward Current (IF): 30mA- Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V- Reverse Voltage: 5V- Operating Temperature: -30℃ to +85℃- Storage Temperature: -40℃ to +100℃- Luminous Intensity: 20mcd
Konfigurasi Pin- Pin 1 : Positive terminal of LED- Pin 2 : Negative terminal of LED
12. Sensor PIRSpesifikasi- Tegangan: 5V-20V- Konsumsi daya: 65 mA- TTL output: 3,3 V, 0V- Waktu tunda: dapat disesuaikan (.3->5 menit)- Waktu penguncian: 0,2 detik- Metode pemicu: l - nonaktifkan pemicu berulang, H aktifkan pemicu berulang- Rentang penginderaan: kurang dari 120 derajat, dalam jarak 7 meter- Suhu: -15 ° ~ 70- Dimensi: 32*24 mm, jarak antara sekrup 28mm, M2, Dimensi lensa diameter: 23mm
Spesifikasi :
Spesifikasi :
2. Dioda
Spesifikasi
Spesifikasi
Spesifikasi
- It operates at 4.5V to 5.5 DC voltage.
- It delivers output current from low 70µA to high 8mA
- It operates at the temperature from -55℃ to 70℃
- Logic Case packaging type: DIP
- Mounting Type: Through Hole
- It operates at 4.5V to 5.5 DC voltage.
- It delivers output current from low 70µA to high 8mA
- It operates at the temperature from -55℃ to 70℃
- Logic Case packaging type: DIP
- Mounting Type: Through Hole
Spesifikasi
Spesifikasi
Spesifikasi
Spesifikasi
Spesifikasi
Spesifikasi
Spesifikasi
4. Dasar Teori [kembali]
Konfigurasi Common Base adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Base, sinyal INPUT dimasukan ke Emitor dan sinyal OUTPUT-nya diambil dari Kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”. Konfigurasi Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara sinyal INPUT dan sinyal OUTPUT namun tidak menghasilkan penguatan pada arus.
Konfigurasi Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki sifat dan fungsi yang berlawan dengan Common Base (Basis Bersama). Kalau pada Common Base menghasilkan penguatan Tegangan tanpa memperkuat Arus, maka Common Collector ini memiliki fungsi yang dapat menghasilkan Penguatan Arus namun tidak menghasilkan penguatan Tegangan. Pada Konfigurasi Common Collector, Input diumpankan ke Basis Transistor sedangkan Outputnya diperoleh dari Emitor Transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Konfigurasi Kolektor bersama (Common Collector) ini sering disebut juga dengan Pengikut Emitor (Emitter Follower) karena tegangan sinyal Output pada Emitor hampir sama dengan tegangan Input Basis.
Konfigurasi Common Emitter (CE) atau Emitor Bersama merupakan Konfigurasi Transistor yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan Tegangan dan Arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan Konfigurasi Transistor dengan Common Emitter ini menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara sinyal Input dan sinyal Output. Common Emitter adalah konfigurasi Transistor dimana kaki Emitor Transistor di-ground-kan dan dipergunakan bersama untuk INPUT dan OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Emitter ini, sinyal INPUT dimasukan ke Basis dan sinyal OUTPUT-nya diperoleh dari kaki Kolektor.
Karakteristik Input
Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor.
Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.
Pemberian bias Ada beberapa macam rangkaian pemberian bias, yaitu: 1. Fixed bias yaitu, arus bias IB didapat dari VCC yang dihubungkan ke kaki B melewati tahanan R seperti gambar 58. Karakteristik Output.2.Self Bias adalah arus input didapatkan dari pemberian tegangan input VBB seperti gambar 60.
Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.
6. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
- Electromagnet (Coil)
- Armature
- Switch Contact Point (Saklar)
- Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay dapat digolongkan menjadi :
- Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal, 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
- Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.
8. Logic state
Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :
- HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
- TRUE (benar) dan FALSE (salah)
- ON (Hidup) dan OFF (Mati)
- 1 dan 0
7 jenis gerbang logika :
- Gerbang AND : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.
- Gerbang OR : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan menjadi 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang NOT : Fungsi Gerbang NOT adalah sebagai Inverter (pembalik). Nilai output akan berlawanan dengan inputnya.
- Gerbang NAND : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 0, maka outputnya akan berlogika 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang NOR : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 1, maka outputnya akan berlogika 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 1.
- Gerbang XOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 1. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang XNOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 0. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 1.
- D Flip Flop ( IC4013)
D Flip-flop merupakan salah satu jenis flip-flop yang dibangun dengan menggunakan flip-flop R-S. Perbedaan dengan R-S flip-flop terletak pada inputan R, dan D Flip-flop inputan R terlebih dahulu diberi gerbang NOT.
Gerbang NAND sebenarnya adalah sebuah gerbang hasil dari gabungan dua buah gerbang yaitu gerbang AND dan NOTGerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND.
Gerbang logika "AND" dapat diartikan sebagai operasi perkalian antara dua variabel atau ekspresi Boolean.
Gerbang logika "OR" dapat diartikan sebagai operasi penjumlahan antara dua variabel atau ekspresi Boolean.
- Gerbang XNOR (CD4077)
X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka keluarannya akan bernilai 1
- Gerbang NOT (DM7404)
Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol.
- Sensor HIH-5030
Sound sensor adalah sensor yang memiliki cara kerja merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Pada dasarnya prinsip kerja pada alat ini hampir mirip dengan cara kerja sensor sentuh pada perangkat seperti telepon genggam, laptop, dan notebook. Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang memiliki kumparan kecil dibalik membran tersebut naik dan turun. Kecepatan gerak kumparan tersebut menentukan kuat lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.
Prinsip kerja sound sensor
Sensor suara bekerja berdasarkan prinsip mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik. Jenis sensor suara paling umum adalah Mikrofon Elektret Kondensator (ECM), yang terdiri dari membran, plat belakang, dan bahan elektret. Ketika gelombang suara mengenai membran, membran bergetar, menyebabkan perubahan jarak antara membran dan plat belakang. Variasi jarak ini menyebabkan perubahan kapasitansi, menghasilkan sinyal listrik yang sebanding dengan amplitudo gelombang suara.
Grafik respon sound sensor
5. Pecobaan [kembali]
a) Prosedur[kembali]
b) Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]
prinsip kerja rangkaian dimulai dari sensor PIR. Ketika sensor mendeteksi gerakan, ia akan menghasilkan sinyal output logika tinggi (HIGH). Kemudian sensor akan mengalirkan arus Vcc yang masuk ke sensor sebesar +5v dan mengalir menuju kaki pada rangkaian demultiplexer 1-to-4 (IC 74LS139), Dalam hal ini, output yang aktif digunakan untuk mengaktifkan gerbang logika AND (U19B). Jika gerbang AND menerima logika HIGH, maka outputnya juga menjadi HIGH. kemudian arus akan mengalir ke resistor sebesar 10k dan masuk ke kaki basis dengan tegangan +0,78v. Transistor aktif dan arus mengalir dari sumber vcc sebesar 12v ke dioda dan diteruskan ke relay. karna relay telah aktif, maka switch akan berpindah dan arus mengalir ke batrai kemudian arus mengalir motor untuk menyemprotkan pestisida alami
Pada sensor kelembaban, jika tanah kering (kelembaban rendah, <80%), maka resistansi meningkat, sehingga output sensor (Vout) menjadi tinggi (1). Kemudian sensor akan mengalirkan arus Vcc yang masuk ke sensor sebesar +5v dan mengalir menuju kaki inverting op amp. Kondisi Output Op-Amp (U2): Jika Vin > Vref (tanah kering) → Output Op-Amp = HIGH (1). Dalam hal ini, output yang aktif digunakan untuk mengaktifkan gerbang logika AND (U19B). Jika gerbang AND menerima logika HIGH, maka outputnya juga menjadi HIGH. Jika Output AND = 1: kemudian arus akan mengalir ke resistor sebesar 1k dan masuk ke kaki basis dengan tegangan +0,78v. Transistor aktif dan arus mengalir dari sumber vcc sebesar 12v ke dioda dan diteruskan ke relay. karna relay telah aktif, maka switch akan berpindah dan arus mengalir ke batrai kemudian arus mengalir ke dua cabang yaitu ke motor yang akan mengaktifkan semprotan gas dan lampu led sebagai indikator berjalannya motor. Setiap kali motor menyiram, gerbang AND menghasilkan pulsa logika HIGH yang juga dikirim ke input clock dari counter, sehingga angka akan bertambah di display 7-segment (dari 0 ke 1, lalu 2, 3, dst)
Ketika sound sensor mendeteksi adanya suara kepakan sayap atau suara burung, maka sound sensor akan berlogika 1 dan mengeluarkan output sebesar 5 V. Output sensor diteruskan kesalah satu kaki pada dua gerbang NAND dan AND. Kaki lainnya dihubungkan kepada power supply. Sehingga output pada gerbang NAND 0 dan output pada gerbang AND 1. Output gerbang NAND diteruskan kepada kaki S pada D Flip-flop dan output gerbang AND diteruskan kepada kaki R. Dikarenakan kaki R aktif, hal ini membuat kaki D tidak mempengaruhi output ada flip-flop dan hanya rangkaian RS yang mempengaruhi output. Dikarenakan R aktif, maka flip flop akan mereset output sehingga Q=0 dan Q'=1. Output Q' diteruskan ketransistor sehingga kemudian arus akan mengalir ke resistor sebesar 1k dan masuk ke kaki basis dengan tegangan +0,78v. Transistor aktif dan arus mengalir dari sumber vcc sebesar 12v ke dioda dan diteruskan ke relay. karna relay telah aktif, maka switch akan berpindah dan arus mengalir ke batrai kemudian arus mengalir ke dua cabang yaitu ke motor yang akan motor akan menggerakkan orang sawah. dan lampu led sebagai indikator berjalannya motor. Sedangkan kaki Q diteruskan kesalah satu kaki gerbang XNOR dan kaki lainnya dihubungkan dengan output gerbang AND yang diNOTkan. Maka output gerbang XNOR 1, output pada gerbang XNOR akan diteruskan kekaki 1 pada IC 74147.
C. Video simulasi
Library Sound Sensor download
Komentar
Posting Komentar